tpatamanpintar. Senin, 19 November 2019 TPA Taman Pintar mengadakan kegiatan evaluasi atau penilaian pribadi kepada anak dengan menggunakan metode pewarnaan terhadap gambar yang telah disediakan oleh bunda TP. Kegiatan ini di tujukan untuk memberikan penanaman karakter atas kontrol diri dan juga keindahan atas estetika anak.
Selain penanaman pembiasaan kepada anak dan juga tanggungjawab melalui penyelesaian tugas maka kami juga memberikan pembelajaran bidang seni yang lain sepertihalnya lagu atau tembang-tembang. Menurut Merryl Goldberg (1999) pendidikan seni amat penting dalam pendidikan, karena memiliki kekuatan dalam penanaman karakter, sehingga dengan seni terciptalah pendidikan yang menyenangkan dan hasilnya akan lebih optimal.
Penguatan Karakter
Ada banyak macam yang berkaitan dengan proses pengelolaan karakter hingga merawatnya menjadi sebuah kepribadian. Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam membentuk sebuah karakter yang ideal mengacu pada pendapat Allport (1937).
Pertama, kita memulainya dengan memahami tabiat (temperamen) terlebih dahulu, mengingat bahwa tabiat merupakan potensi bawaan sejak lahir yang paling berpengaruh dalam menghasilkan karakter akhir seseorang. Sebab, tabiat memiliki dua kecenderungan yaitu fujur (buruk) dan takwa (baik). Dalam proses pembelajaran, pendidik dapat mengarahkan sifat-sifat baik tersebut menjadi sebuah pembiasaan dalam setiap aktivitas siswa. Karena mengubah tabiat tidaklah sesederhana membalikkan telapak tangan, perlu strategi yang tepat bagi masing-masing individu. Selain lingkungan sekolah yang berusaha mengarah-bentuk watak siswa, pihak keluarga juga sangat berperan besar dalam mewujudkanya. Upaya tersebut yang kemudian membudaya di setiap ruang kelas dan menghias-teduh lingkungan sekolah.
Kedua, kepribadian adalah berbagai corak dan perilaku yang bersumber dari bawaan sejak lahir dan pengaruh lingkungan di sekitar individu. Artinya, bahwa kepribadian seseorang dapat dipengaruhi dari faktor bawaan lahir, faktor sosial dan faktor kebudayaan. Kepribadian menjadi baik atau tidak tergantung kemampuan setiap individu untuk memilih informasi yang masuk dari sumber-sumber faktor tersebut. Dan kembali lagi ditekankan bahwa peran lingkungan pendidikan dan keluarga sangat besar dalam memilih dan membentuk pribadi yang terpuji. Meskipun kepribadian tidak selalu harus dinilai secara formal, prinsip-prinsip kebenaran dan sifat-sifat positif harus diwujudkan dalam tingkah laku.
Ketiga, karakter menurut bahasa adalah tabiat, kebiasaan, bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamen, watak. Pengertian ini bahkan lebih kompleks dari dua pengertian di atas. Jika kita meminjam istilah karakter menurut Gordon Willard Allport adalah kepribadian yang dinilai orang lain. Artinya, bahwa setiap prilaku individu, baik dan buruknya akan tampak oleh individu yang lain, dan selanjutnya berdampak pada lingkungan sekitarnya. Jadi, karakter adalah hasil dari proses pengolahan antara tabiat dan kepribadian.
Untuk menciptakan karakter yang baik maka pendidik/bunda/orang tua minimal harus melihat 3 aspek diatas sebagai referensi sehingga anak betul-betul berhasil dalam menggapai pendidikan karakter yang baik/sholeh/sholihah.
Kerbersamaan atau kerjasama yang berkesinambungan dalam penanaman karakter inilah tujuan dari TPA Taman Pintar.
0 komentar :